Sejarah, Fokuscirebon.com - Sebagian orang, bahkan mungkin orang Cirebon dan sekitarnya sendiri mengira bahwa Cirebon termasuk kedalam suku Sunda ataupun Suku Jawa. Hal itu tidak lah salah, mungkin karena ketidak tahuan asal usul dan sejarah Cirebon. Padahal Cirebon merupkan suatu suku bangsa tersendiri yang tercipta dari akulturasi budaya. Cirebon sebagai sebuah suku memiliki bahasa tersendiri, adat istiadat sendiri, dan berbagai kesenian serta budaya tersendiri. Tidak percaya? Simak pembahasannya dibawah ini guys.
SUKU BANGSA CIREBON
Suku cirebon adalah perpaduan antara 2
suku besar yaitu suku jawa dan suku sunda akulturasi ke 2 suku tersebut
melahirkan suku yang mandiri yaitu suku cirebon
Sejak dahulu hingga sekarang suku cirebon adalah suku yang berbeda dari
jawa dan suku sunda hal itu terlihat dari jejak sejarah yang termuat
dan terungkap dalam kitab Purwaka Caruban Nagari
Nama cirebon
berasal dari kata Sarumban yang jika di ucapkan maka menjadi Caruban
seiring perkembangan caruban berubah menjadi Carbon..Cerbon dan akhirnya
menjadi Cirebon
Sarumban memiliki arti Campuran maka Cirebon berarti campuran. Orang atau etnis cirebon atau suku bangsa cirebon adalah kelompok etnis
yang tersebar di sekitar kota cirebon dan kabupaten cirebon.kabupaten
Indramayu Kabupaten Majalengka sebelah utara atau biasa di sebut sebagai
wilayah " Pakaleran ". Kabupaten kuningan sebelah utara kabupaten
subang sebelah utara mulai dari Blanakan pamanukan hingga Pusakanagara
dan sebagian pesisir utara kabupaten karawang mulai dari pesisir Pedes
hingga Cilamaya di provinsi jawa barat Dan di sekitar kecamatan losari kabupaten brebes jawa tengah Berjumblah sekitar 1,9 juta
Masyarakat suku cirebon memeluk agama islam..bahasa yang di tuturkan
oleh orang cirebon adalah gabungan dari bahasa jawa sunda arab dan china
yang mereka sebut sebagai bahasa cirebon
Mereka juga memiliki dialek sunda tersendiri yang di sebut bahasa sunda cirebon
Mereka juga memiliki dialek sunda tersendiri yang di sebut bahasa sunda cirebon
Pada mulanya keberadaan etnis atau orang cirebon selalu di kaitkan
dengan keberadaan suku sunda dan jawa namun kemudian eksistensinya
mengarah pada pembentukan budaya tersendiri mulai dari ragam batik
pesisir yang tidak terlalu mengikuti pakem keraton jawa atau biasa di
sebut batik pedalaman
Hingga timbulnya tradisi tradisi bercorak islam sesuai dengan di bangun nya keraton cirebon pada abad ke 15 yang berlandaskan islam 100%. Eksistensi dari keberadaan suku atau orang cirebon yang menyebut dirinya bukan suku sunda atau pun suku jawa akhirnya mendapat jawaban dari Sensus penduduk tahun 2010Di mana pada sensus penduduk tersebut tersedia kolom khusus bagi suku bangsa cirebon. Hal ini berarti keberadaan suku bangsa cirebon telah di akui secara nasional sebagai sebuah suku tersendiri
Indikator itu (Suku Bangsa Cirebon) dilihat dari bahasa daerah yang
digunakan warga Cirebon tidak sama seperti bahasa Jawa atau Sunda.
Masyarakat Cirebon juga punya identitas khusus yang membuat mereka
merasa sebagai suku bangsa sendiri. Penunjuk lainnya yang mencirikan
seseorang sebagai suku bangsa Cirebon adalah dari nama-namanya yang
tidak seperti orang Jawa ataupun Sunda. Namun, belum ada penelitian
lebih lanjut yang bisa menjelaskan tentang karakteristik identik tentang
suku bangsa Cirebon. Untuk menelusuri kesukuan seseorang, hal itu bisa
dilakukan dengan garis keturunan ayah kandungnya. Selain itu, jika orang
itu sudah merasa memiliki jiwa dan spirit daerah itu (daerah suku
bangsa cirebon) maka dia berhak merasa sebagai suku yang dimaksud.
Keunikan Bahasa Cirebon
Bahasa Cirebon yang unik ini dikarenakan daerah Cirebon yang
berbatasan langsung dengan kebudayaan Sunda, khususnya sunda Kuningan
dan sunda Majalengka. Selain itu juga karena dipengaruhi oleh budaya
China, Arab, dan Eropa. Semua itu terbukti dengan adanya kata
‘Taocang” yang merupakan serapan bahasa China yang berarti kuncir, kata
“Bakda” yang merupakan serapan bahasa arab yang berarti setelah, kata
“Sonder” dari bahasa Eropa yang berarti tanpa. Bahasa Cirebon juga
mempertahankan bentuk-bentuk bahasa kuno Jawa, misalnya “isun” yang
berarti saya, kata “sira” yang berarti kamu. Semua bahasa tadi sudah
tidak digunakan lagi oleh Jawa baku.
Keunikan Cirebon yang lain
adalah kesenian dan kerajinannya yang berlimpah. Kesenian dan kerajinan
itu diantaranya kesenian tari Topeng, Sintren, Batik, Kesenian Gembyung,
Lukisan kaca, Topeng Cirebon, dan Sandiwara Cirebonan. Salah satu
kerajinan Cirebon yang memiliki khas yang terkenal adalah dengan motif
Mega Mendung.
No comments:
Write komentar