Showing posts with label peruri. Show all posts
Showing posts with label peruri. Show all posts

Kenapa Uang Baru Rupiah Dianggap Mirip Uang Asing? Ternyata Ini Sebabnya!

Kenapa Uang Baru Rupiah Dianggap Mirip Asing? Ternyata Ini Sebabnya!
Uang Rupiah baru, Bank Indonesia  - Tertanggal 19 Desember, Senin, Bank Indonesia resmi mengeluarkan desain uang rupiah baru tahun emisi 2016. Semenjak kemunculan uang baru rupiah tersebut, Netizen ramai membicarakan kemiripan uang rupiah dengan beberapa uang negera lain seperti Yuan (Tiongkok), Ringgit (Malaysia), Dolar (Kanada), Euro (Eropa). Tidak hanya itu, perusahaan pencetak uang baru itu pun menjadi sorotan publik. Berikut fokuscirebon akan ringkas persoalan uang di Indonesia yang ramai diperbincangkan.


Guys kalian tentunya suka uang kan? Bukan untuk dijadikan pacar tentunya. Maksudnya suka menggunakan uang untuk keperluan sehari – hari. Sampai terkadang ada sindiran hidup butuh uang, uang untuk hidup. Gila uang, dan terahir uang dijadikan Tuhan. Ya, mau tidak mau memang uang menjadi kebutuhan pokok setiap warga. Tanpa kehadiran uang di saku, atau kantong dan dompet, kita tidak bisa berbuat apa – apa.

Tentunya segala sesuatu yang menjadi kepentingan publik dan konsonsmsi masyarakat banyak, apalagi uang pastinya menjadi kebutuhan semua orang tanpa terkecuali. Sudah semestinya uang di cetak dan dibuat oleh Perusahaan negara atau Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Nah setelah dicetak siapa yang menyimpan dan menyebarluaskannya? Yaitu Bank Indonesia. Bukan bank kampong yang keliling meminjamkan uang dengan bunga 20%, itu Rentenir namanya, hehe.

BUMN yang bertugas mencetak uang ada guys, namanya Perusahan Umum Percetakan Uang Republik Indonesia (PT PERURI) yang berdiri sejak 1997. Peruri pada saat memonopoli percetakan atau pembuatan uang rupiah merupakan perusahaan yang maju dan sangat pesat. Sekaligus BUMN yang menyumbangkan penghasilannya untuk kas negara.
Kenapa Uang Baru Rupiah Dianggap Mirip Asing? Ternyata Ini Sebabnya!

Tapi, saat ini Peruri bukan lagi satu – satunya Perusahaan negara yang memonopoli pembuatan uang. Sama dengan perusahan lain, Peruri harus bersaing dengan perusahaan – perusahaan swasta baik local ataupun internasional dalam hal tender percetakan uang. Alhasil, semenjak berlakunya kebijakan tersebut Peruri mengalami penurunan omset dan penghasilan. Kebijakan tersebut seperti biasa dengan alasan korupsi yang menjalar di tubuh peruri.


Kondisi perusahaan terus memburuk, kualitas uang yang dicetakpun semakin menurun. Peruri tidak bisa memenuhi kebutuhan uang yang diminta oleh Bank Indonesia. Legitimasi itu akhirnya Bank Indonesia melakukan tender setiap ingin membuat atau mencetak uang baru. Peruri sendiri harus mengikuti lelang tender dengan perusahan – perusahan swasta lain.

Perkembangan Peruripun akhirnya kalah cepat dengan perusahaan swasta yang bergerak dibidang sama akibat kebijakan liberalisasi sistem percetakan uang di Indonesia. Perusahan swasta sangat maju dengan puluhan anak cabangnya, sementara Peruri sudah burusia hampir 50 tahun tidak lebih dari 5 anak perusahaan.

Liberalisasi dan privatisasi ini kemudian yang mengakibatkan berbagai polemik, termasuk akhir – akhir ini. Uang rupiah baru emisi 2016 dinilai sama dengan beberapa mata uang negara lain, terutama lebih deras dengan mata uang Tiongkok, yaitu Yuan. Disinggung pula kemudian Pemerintah oleh isu tersebut sebagai antek Cina sampai kepada percetakan Uang.

Memang tidak dipungkiri perusahaan – perusahaan swasta percetakan uang kertas dan logam dalam negri terbesar yaitu perusahaan yang dimiliki oleh seseorang berketurunan Tiongkok. Perusahaan ini menjadi perusahaan paling besar di Indonesia. Tidak hanya untuk Indonesia, perusahaan tersebut mencetak pula uang untuk negara lain.


Sudah menjadi rahasia umum kalau percetakan uang memang dilakukan kebanyakan oleh swasta, seperti di Amerika Sendiri, dolar AS dicetak bukan oleh perusahan dalam negri, melainkan oleh perusahan perorangan. Perusahan tersebut menjadi salah satu perusahan terbesar didunia. Uang yang merupakan kebutuhan semua orang dimonopoli oleh segelintir orang tidak hanya dalam jumlah, sampai dalam pembuatannya, dibuat olehnya balik lagi ke perusahaan tersebut dengan keuntungan yang melimpah.
Apalagi, dengan logo Peruri yang barusaja diganti yang katanya lebih filosofis tersebut digantikan dengan lambang MATA SATU. Seperti kita ketahui bahwa mata satu merupakan lambang dewa ra dari Yahudi, seperti yang ada juga dalam mata uang AS. Uang memang menjadi salah satu yang harus dikuasai oleh Yahudi seperti yang tertera dalam kesepakatan kelompok freemason.
Kenapa Uang Baru Rupiah Dianggap Mirip Asing? Ternyata Ini Sebabnya!


Selagi uang tidak dibuat, dikelola, dan digunakan oleh negara demi kemakmuran rakyat. Selama itu juga uang tidak akan berpengaruh atas kehidupan masyarakat. Ganti – ganti warna, desain, tetapsaja bukan hal yang utama. Terpenting uang dibuat oleh siapa dan untuk siapa kemudian untuk apa? Ini yang belum dijawab, sekalipun oleh Bank Indonesia dan Pemerintah, tidak pernah terbuka, terutama soal tender percetakan uang! 

Baca artikel Lainnya Dibawah Ini:


Featured

Recent Posts Widget