Upara adat Kirab sawan ini memang saat ini jarang sekali kita temui, padahal setiap ritual adat mengandung unsur filosfi hidup yang sangat tinggi, mulai dari sisi duniawi sampai rohaniah ada terkandung didalamnya. Kenapa sekarang jarang sekali kita temui? Apakah masih ada yang memakai ritual adat, atau mempertahankan tradisi Cirebon? Silahkan jawab sendiri ya lur, hehe.
pacara ini berangkat dari legenda Cirebon. Alkisah, ada seorang raseki (raksasa perempuan) cantik bernama Endang Palupi, sekar kedaton dari salah satu istri Sunan Gunung Jati yang suka mencari bayi untuk dipepes dan dimakan. Upacara mangku dimaksudkan untuk melindungi bayi dari gangguan raseki ini. Oleh karena itu, di sela-sela berdoa salah seorang tetua keluar dan mengelilingi rumah sambil mengucapkan jawokan untuk mengusir pengganggu,
Bermacam-macam mengenai tradisi atau ritual adat yang ada di Cirebon, Kirab Sawan merupakan salah satu ritual adat dalam siklus kehidupan manusia, dalam hal ini yaitu ketika bayi baru dilahirkan ke bumi Caruban Nagari. Kirab berarti membuang, menjauhkan, membersihkan. Sawan berarti segala sesuatu yang mungkin bisa menghambat kehidupan, seperti sial, sakit-sakitan dan sebagainya. Jadi, kirab sawan adalah upacara yang dimaksudkan untuk membuang, menjauhkan dan membersihkan segala sesuatu yang bisa menghambat kehidupan anak.
Adapun beberapa kelengkapan untuk upacara adat Kirab Sawan terdiri dari berbagai macam, diantaranya; garu sawanda, blingo benglai, angen-angen (benang warna warni dibuat menyerupai sarang laba-laba), daun salam, cabe merah, bawang merah, kipas dari anyaman bambu (ilir), daun pisang, tumpeng jeneng, (mungkin juga tumpeng poleng kalau anak dilahirkan kalungan usus), bubur sura bayi (jika anak yang dilahirkan pada bulan sura), apem untuk anak yang dilahirkan bulan sapar, ayunan dan sebagainya.
Adapun pelaksanaan ritual adat ini biasanya yaitu pada saat si jabang bayi putus tali pusarnya, berkaitan dengan upacara adat lain seperti puputan dan ngararani (pemberian nama).Segala sesuatu yang dibutuhkan mulai disiapkan. Sementara itu, kerabat dekat segera diberi tahu, dukun bayi pun mulai meramu dan menyiapkan sarana yang diperlukan.
Biasanya upacara dilakukan pada pagi hari. Upacara diawali dengan menyemburkan blingo bengle kepada ibu bayi serta memandikan bayi. Setelah selesai dimandikan, si bayi kemudian dibedaki dengan boreh sawanan dan ubun-ubunya diberi kunyit yang telah ditumbuk. Kaki atau tangannya lalu diberi gelang dari benang atau lawe. Demikian pula perut atau pinggangnya. Semua itu dimulai dengan bacaan jawokan(mantera) oleh dukun bayi dengan ucapan,
“Kirab sawan bubar sawan, ilang penyakite adoh blaine, kari warase slamet waluya jati, jati tumeka ning waluyane”.
Sebetulnya masih panjang proses pelaksanaan ritual adat ini, dimulai dari Solawatan pake bebasan jawa cirebon. Lebih jauh dan lebih mengenal Kirab Sawan, tinggal klik TOMBOL AJAIB ini. Maka sedulur sekalian langsung dibawa pada penjelasan yang lebih rinci sampai dengan akhir upara ritual adat kirab sawan tersebut.
#AMEMAYUHAYUNINGBUWANA
No comments:
Write komentarTerima kasih sudah bertanya dan memberi komentar. Mohon maaf apabila ada pertanyaan yang tidak bisa kami jawab atau kurang memuaskan!