Apa itu Kirab Sawan, Wong Cirebon Harus Tahu Tradisi Leluhur ini!



Kirab Sawan, Tradisi Adat Para Leluhur Cirebon
Cirebon, Fokuscirebon.com - Primen kabare sedulur Cirebon (gimana kabarnya saudara-saudariku di Cirebon dan sekitarnya, Indramayu, Kuningan, dan Majalengka). Banyak berita cirebon atau informasi mengenai kebudayaan dan kesenian Cirebon. Sebagai penduduk Cirebon dan penerus perdaban sudah merupakan kewajiban mempertahankan tradisi asli Cirebon. Salah satunya yaitu dikenal dengan nama 'Kirab Sawan', apa itu Kirab Sawan? Bagaimana proses pelaksanaan ritual adat Kirab Sawan?

Upara adat Kirab sawan ini memang saat ini jarang sekali kita temui, padahal setiap ritual adat mengandung unsur filosfi hidup yang sangat tinggi, mulai dari sisi duniawi sampai rohaniah ada terkandung didalamnya. Kenapa sekarang jarang sekali kita temui? Apakah masih ada yang memakai ritual adat, atau mempertahankan tradisi Cirebon? Silahkan jawab sendiri ya lur, hehe.

pacara ini berangkat dari  legenda Cirebon. Alkisah, ada seorang  raseki (raksasa perempuan) cantik  bernama  Endang Palupi,    sekar kedaton  dari salah  satu  istri Sunan Gunung Jati  yang suka mencari  bayi untuk  dipepes dan dimakan.  Upacara mangku dimaksudkan untuk melindungi bayi dari gangguan raseki ini. Oleh karena itu,  di sela-sela berdoa   salah seorang tetua  keluar dan  mengelilingi  rumah sambil  mengucapkan jawokan untuk mengusir  pengganggu,

Bermacam-macam mengenai tradisi atau ritual adat yang ada di Cirebon, Kirab Sawan merupakan salah satu ritual adat dalam siklus kehidupan manusia, dalam hal ini yaitu ketika bayi baru dilahirkan ke bumi Caruban Nagari. Kirab berarti membuang, menjauhkan, membersihkan. Sawan berarti segala sesuatu  yang mungkin bisa menghambat  kehidupan, seperti sial,  sakit-sakitan dan sebagainya.  Jadi, kirab sawan adalah upacara yang dimaksudkan untuk membuang,  menjauhkan dan membersihkan segala sesuatu  yang bisa menghambat  kehidupan anak.

Adapun beberapa kelengkapan untuk upacara adat Kirab Sawan terdiri dari berbagai macam, diantaranya; garu sawanda,  blingo benglai, angen-angen (benang warna  warni dibuat menyerupai  sarang laba-laba),  daun salam,  cabe merah, bawang merah,  kipas dari anyaman  bambu (ilir),  daun pisang, tumpeng  jeneng,  (mungkin juga  tumpeng poleng kalau anak dilahirkan  kalungan usus), bubur  sura bayi (jika anak yang dilahirkan  pada bulan sura),  apem untuk  anak yang dilahirkan  bulan sapar,  ayunan dan sebagainya.

Adapun pelaksanaan ritual adat ini biasanya yaitu pada saat si jabang bayi putus tali pusarnya, berkaitan dengan upacara adat lain seperti puputan dan ngararani (pemberian nama).Segala sesuatu  yang dibutuhkan mulai  disiapkan.  Sementara itu, kerabat  dekat segera diberi tahu, dukun bayi pun mulai meramu dan menyiapkan  sarana yang diperlukan.
Kirab Sawan, Tradisi Adat Para Leluhur Cirebon

Biasanya upacara dilakukan pada pagi  hari. Upacara diawali  dengan menyemburkan blingo bengle kepada ibu bayi serta  memandikan bayi. Setelah selesai  dimandikan, si bayi kemudian  dibedaki  dengan boreh  sawanan dan ubun-ubunya  diberi kunyit  yang telah ditumbuk. Kaki atau tangannya lalu diberi  gelang dari  benang atau lawe. Demikian  pula perut  atau pinggangnya.  Semua  itu dimulai  dengan bacaan jawokan(mantera) oleh dukun bayi dengan ucapan,

“Kirab  sawan bubar sawan,  ilang penyakite adoh blaine,  kari warase  slamet waluya jati,  jati tumeka ning waluyane”.

Sebetulnya masih panjang proses pelaksanaan ritual adat ini, dimulai dari Solawatan pake bebasan jawa cirebon. Lebih jauh dan lebih mengenal Kirab Sawan, tinggal klik TOMBOL AJAIB ini. Maka sedulur sekalian langsung dibawa pada penjelasan yang lebih rinci sampai dengan akhir upara ritual adat kirab sawan tersebut.

#AMEMAYUHAYUNINGBUWANA

No comments:
Write komentar

Terima kasih sudah bertanya dan memberi komentar. Mohon maaf apabila ada pertanyaan yang tidak bisa kami jawab atau kurang memuaskan!

Featured

Recent Posts Widget