Showing posts with label mojok. Show all posts
Showing posts with label mojok. Show all posts

Bukan Barang Mainan (BBM)



Bahan Bakar Minyak Langka Dicirebon
Opini, Fokuscirebon.com - Prolog
Entahapa yang ada dalam isi tempurung kepala para pemangku jabatan publik di Indonesia. Beberapa kali kebijakan yang dikeluarkan pemerintah acapkali  mengundang segudang pertanyaan. Pertama, pada saat minyak dunia turun harga BBM malah dinaikan.Kemudian ,diturunkankembali.Kedua, kisruh politis antara KPK VS POLRI yang berujung dengan Perppu.Padahal syarat mengeluarkan Perppu apabila kondisi Negara benar – benar dalam keadaan darurat.Ketiga, kenaikan harga beras yang kemudian mengkambing hitamkan para mafia dan tengkulak.Terahir, Bahan Bakar Minyak (BBM) kembali naik Rp 200,ditengah – tengah naiknya harga beras dan elipiji serta harga sembako.

Ada apa dengan pemerintahan sekarang? Kebijakan yang dikeluarkan sangat tidak populis!
Seperti yang kitaketahui bersama BBM menjadi komoditas yang sangat strategis.Yang seharsunya dikelola oleh Negara. Akan tetapi, sudah menjadi rahasia umum bahwa mekanisme terkait BBM diserahkan kepada pasar. Dalam artian ketika harga minyak dunia naik maka harga BBM naik. Begitupun sebaliknya. Memang saatini, harga minyak dunia dan harga rata – rata menuruut MOPS (Mean of Platts Singapore)  mengalami kenaikan, dan inilah yang dijadikan salah satu alasan pemerintah kembali menaikan harga BBM jenis RON 88 (Premium).

 Akan tetapi, keniakan harga minyak dunia tidak terlalu signifikan.Banyak yang menilai sangat tidak eloka pabila pemerintah kembalimenaikan!
Baiklah coba kita ikuti dan telaah percaturan politik pemerintah dalam hal BBM.Seperti yang sudah disebutkan diatas bahwa mekanisme penentuanhrga BBM diserahkan kepada pasar. Kalau memang alasannya begitu, coba kita lihat dengan jeli. Pada awal bulan januari 2015 harga minyak dunia turun hingga 44$/barel. Seharusnya di awal Februari pemerintah menurun kanharga BBM. Pada saat itu Menteri ESDM bersama DPR-RI berencana menurunkan harga solar Rp 200-400 pada tanggal 15 Februari, kenyataannyatidak! Muncul Pertanyaan mendasar,  kenapa disaat harga minyak dunia turun pemerintah tidak menurunkan harga BBM? Pemerintah dalam hal ini tidak fair, bahkan tidak konsisten terhadap kebijakannya sendiri!

Pemerintah Labil

Bahan Bakar Minyak Langka Dicirebon
Apabila dicermati dengan seksama, pemerintahan sekarang ini sangat labil! Ibarat bocah yang masih meneteskan ingusnya! Apa benar pemerintah kita labil? Apa benar pemerintah kita tidak konsisten? Disaat harga minyak dunia naik padahal tidak terlalu signifikan. Tetapi, pemerintah langsung ambil langkah sigap dan tangkas untuk segera menaikan harga BBM. Berbanding terbalik, pemerintah tidak segera mau menurunkan harga BBM ketika terjadi penurunan minyak dunia. Jelas sekali terlihat bahwa pemerintah kita tidak benar – benar konsisten. Kalau memang mekanisme diserahkan kepada pasar, seharusnya harga BBM bisa diturunkan ketika harga minyak dunia turun!
Beginilah wajah pemerintahan kita saatini, menaikan dan menurunkan harga yang menjadi kebutuhan hajat hidup orang banyak seenak wudel. BBM ini komoditas strategis, kalau tidak konsisten dilepaskan kepada pasar. Seharusnya pemerintah berani mengambil alih BBM dari tangan  -tangan tak telihat kapitalis (Invesible Han Capitalism). Kerja dari team yang sudah dibentuk yang konon katanya untuk mengatasi mafia migas, manakerjanya??? Ah itu hanya akal – akalan saja untuk membangun persepsi publik, untuk mengkokohkan image.

BBM Komoditas Strategis

 BBM merupakan komoditas strategis, untuk itu mekanismenya jangan sepenuhnya mengikuti pasar atau menakian harga BBM tanpa kesiapan melakukan pengendalian terhdadap hargakebutuhan primer.Sekali lagi penulis tekankan, BBM merupakan komoditas strategis. Sebagai barang strategis seharusnya tidak mengikut imekanisme pasar dan harga minyak dunia. BBM merupakan konsumsi dan kebutuhan pokok masyarakat luas, seharusnya pemerintah mengeluarkan kebijakan yang dapat menanggulangi dampak dari kenaikan harga BBM yang secara tidak langsung akan berpengaruh terhadap menurunnya daya beli masyarakat. Sampai saat ini penulis belum melihat paket kebijakan yang dilakukan pemerintah.
Hal fundamental lainnya yaitu mahalnya ongkos logistik barangpokok, seharusnya pemerintah bisa mengefesiensikan rantai distribusi agar rantai logistik bisa lebih efektif danefisien.Selainitu, cadangan minyak bumi di perut b umi yang semakin berkurang sedangkan ketergantungan terhadap BBM sangat tinggi, maka sudah sepatututnya pemerintah melakukan percepatan dan pengembangan Energi baru danTerbarukan (Ranawable Energy) terutama Biofuel karna Indonesia disebut – sebut sebagai “Arab Saudinya Biofuel”. 

Solusi yang Ditawarkan

Memang subsidi BBM tidak tepat sasaran, tapi dengan menaikan harga BBM atau mencabut subsidi BBM kemudian memberikan bantuan langsung yang disulap dengan berbagai bentuk seperti kartu-kartu merupakan langkah yang tepat menuju tepat sasaran?Sampai kapanpun penulis akan tetap menolak kenaikan harga BBM sebelum pemerintah melakukan berbagaihal. Pertama, pemerintah harus meningkatkan Kinerja Bulog untuk mengefektifkan ssstem rantai pasok dan pengendalian harga bahan pokok ketika BBM naik. Kedua, transparasikan dengan sebenar-benarnya kenaikan harga BBM dan perhitungannya untuk pemberdayaan (Pencerdasan) Masyarakat. Ketiga, hapuskan ssstem neoliberal yang menganggap subsidi BBM sebagai Beban APBN, dengan begitu secara tidak langsung menganggap rakyat sendiri sebagai beban.
 Penulis tentu tidak ingin sekedar mengkritik tapi tanpa adasolusi yang bisa di sampaikan kepada pmerintah. 

Bahan Bakar Minyak Langka Dicirebon
 Menaikan harga BBM sekali lagi bukan satu – satunya cara! Pertama,  bisa dengan menaikan pajak yang signifikan untuk perusahaan dankendaraan – kendaraan dengan Pengawasan dan pengendaliannya yang ketat. Kedua, merubah UU Migas no 22 tahun 2001 terutama pasal treding pihak ke-3 (Petral), atau bisa dengan merenegoisasi kontrak dengan mengenmbalikan pengelolalan migas kepada pertamina. Ketiga, memberantas habis mafia migas dankorupsi di pertamina.
Itu untuk jangka pendek, untuk jangka panjangya itu dengan melakukan percepatan dan pengembangan energy baru dan terbarukan serta mempersiapkan pasar dan infrastruktur pendukung lainnya. Kemudian memperbaiki sistem transportasi di Indonesia sehingga dapat menekan jumlah pengguna kendaraan pribadi.Perludiingat, minyak bumi dan kekayaan alam lainnya Bukan Barang Mainan(BBM). Pemerintah  harus dewasa dalam menyikapinya, bukan kekanak – kanakan.Jangan Sampai permasalahan ini terusmenjadi bola api yang akan terus membesar dan menghancurkan pemerintah itu sendiri. Bukannya begitu? Cuci mukalah biar terlihat segar!

#Penulis adalah Mahasiswa Unswagati Cirebon

Kebohongan Manis

Cara Menulis Cerpen yang Baik
Cerpen, Fokuscirebon.com - Daniel kenapa dia mutusin gue tanpa alasan yang jelas, dan sekarang dia bahkan sama kaka kelas? Apa salah gue dan kenapa ini bahkan terlalu cepat buat hubungan baru.
“Yaelah Liv lo ngelamun lagi? Tuh di liatin Rafa tau” ucap Ozan.
“Apa sih Zan ga usah ngaco deh” menjawab dengan malas.
“Iya deh yang lagi patah hati bisa apa sih selain bersikap aneh gini, nih makan tadi gue dari kantin.” Ucapnya lagi sambil menyodorkan roti.
Mengangguk dan makan tanpa banyak bicara karena perasaan masih dalam proses berjuang jadi semuanya sudah terkuras habis termasuk tenaga untungnya Ozan teman sebangku gue akhir-akhir ini peka banget ngurusin hidup gue kalo di kelas.

“Eh Liv kata  gosip yang gue denger lo komen-komenan sama rafa ya di facebook ? lo lagi deket ya sama Rafa ? ko lo ga cerita ke gue jahat lo jadi temen ” cerocosnya.
“Apasih Zan lagian cuma komen seperlunya dia komen foto danbo yang gue upload dia bilang manusia kardus bahkan dia bilang kardus buluk jadi gue bales komennya. Udah beres.”
“Komen seperlunya sampe 39 komentar ? secara sadar ga sadar itu udah termasuk ga normal Rafa naksir lo kalo gitu sih”
“Gue ke perpus aja deh ya Zan lo mau ikut ga? “ potong gue sebelum semuanya jadi panjang dan Ozan hanya membalas dengan gelengan kecil dan muka yang super pengen nampol.
Jam istirahat paling pas buat bersembunyi dari keramaian dan tempat yang mendukung adalah perpustakaan ya walaupun buat kesana kita harus lewat tepi lapangan itu enggak masalah.

“Oliviaa..!!” teriakan  yang gue tau itu pasti cowok sambil mencari dari mana sumber suara itu ada tiba-tiba Rafa sedikit berlari ke arah gue.
“Gue berharap bukan Rafa yang teriak tadi “ gumam gue.
“Liv gue mau ngomong sesuatu sama lo” dan ternyata Rafa yang tadi  teriak hueee ngapain coba pake acara teriak gitu.
Perlahan Rafa mendekat dengan tatapan serius, sangat dekat bahkan sekarang sudah ada tepat di hadapan gue. “Gue suka sama lo Liv, dan lo mau enggak jadi pacar gue ?” ucapnya dengan mendekat dan memasangkan kalung berukiran huruf R dan sedikit berbisik “ Jawab iya ra,  gue cuma pengen buat lo senyum lagi.” seperti bom yang meledak yang membuat gue mematung dan tidak bisa berlari kemanapun selain berkata “Iya” dengan anggukan kecil.

Dan setelah itu terlihat muka Rafa yang tersenyum dan menarik tangan gue bersikap seolah –olah pertunjukanya sudah selesai padahal yang gue liat semua mata masih terfokus ke gue dan Rafa terutama Daniel.
Sampailah gue dan Rafa di taman belakang sekolah, “Raf tadi itu..”
“Duduk dulu Liv” potong rafa “Gue Cuma mau liat lo senyum aja setelah dua hari ini senyum lo itu di rampas Daniel gue jadi enggak kebagian senyum lo deh ” sambung Rafa yang sekarang duduk di sebelah gue. Sebentar tadi Rafa bilang apa? Apa enggak salah denger? Maksudnya apa? Emang kenapa sama senyum gue? oke tenang Olivia berpikir tenang.“Enggak tau mau ngomong apalagi Raf tapi ini terlalu aneh dan engak pernah gue sangka sebelumnya, hmm oiya ini kalungnya gimana ?” tanya gue.”Pake aja dan jangan lo lepas apalagi sampe ilang” kata Rafa.

Entah kenapa dari  kejadian di pinggir lapangan basket  Daniel jadi sering nyapa gue di sekolah dan bahkan nelpon tapi sayangnya gue udah muak dan lebih memilih tidur dan bersikap biasa. Gue sama Rafa juga makin deket, makin sering ngabisin waktu berdua ketawa sampe lupa kapan terakhir nangis  apa yang dia omongin di taman belakang sekolah itu bener rasanya pengen banget bilang “makasih ya Raf” tapi ga bisa masih gengsi. Dan Ozan juga makin kepo tapi dia bisa Rafa suap pake makan gratisan semuanya berjalan baik-baik aja cuma sikap Daniel yang makin kesini makin aneh.
“Liv, mau bantuin gue ga bawain bola ini ke ruang olah raga biasa anak-anak pada kurang ajar ninggalin gue” ucap Daniel.

“hmm iya sini bolanya” jawab gue tanpa banyak tanya karena gue engga mau kelamaan ngomong sama Daniel dan Rafa juga pasti udah nunggu di parkiran lagian ini cuma bantuin bawa bola basket doang jadi enggak akan masalah.
“Taro sana aja Liv” tunjuk Daniel ke arah keranjang bola di sudut ruangan dan suara pintu yang di kunci dari luar. ”Daniel gila buka pintunya ..!! “teriak gue.
Ruangan ini terlalu pengap dan gelap sekuat tenaga gue teriak tapi gue tau ini percuma ini udah lewat jam bubaran sekolah. “Siapapun di luar buka pintunya “ teriak sebisa gue dan memukul dada yang rasanya sesak dan pengap. Di tempat yang berbeda Rafa masih sibuk dengan tas yang sedang di rapihkan.
“Rafa, tadi gue liat Olivia sama Daniel lo enggak cemburu apa?” kata Vino yang kebetulan lewat.
Sontak Rafa sudah punya firasat buruk Daniel sama Oliv ? dan terakhir Oliv bilang kalo Daniel suka bersikap aneh akhir-akhir ini. Dengan cepat Rafa berlari ke setiap ruangan untuk mencari Olive. Sampai akhirnya Rafa bertemu dengan Daniel yang berdiri bersandar di tembok dengan muka yang sengaja menunggu Rafa datang.

“Olivia sama lo kan? Dimana sekarang?” kata Rafa. “Olivia lo di cariin pacar lo nih keluar deh “ teriak Daniel.
“Lo jangan bersikap idiot kayak gini gue tanya di mana Olivia? “tanya Rafa sekali lagi.
“Idiot? Lo yang berskap idiot Raf !!” teriak Daniel
“Lo sayang sama Olivia? ohh gue lupa lo cowok romantis yang ngungkapin perasaan ke ceweknya di depan mantannya ya. Gue mau balik Raf kalo lo mau cari Olivia mending carinya agak cepetan deh soalnya Olivia ga suka gelap dan ga suka ruangan tertutup  dan lain kali lo enggak usah pamerin rasa bahagia lo itu sama Olivia.”

“Oiya tapi gue kasian sama Oliv ini udah hampir lebih dari 20 menit, nih kuncinya lo buka pintu yang ini, gue mau liat gimana ekspresi lo kayak gimana” sambungnya dengan nada yang menyebalkan.
Dengan cepat Rafa membuka pintu dan melihat Oliv yang sudah terbaring lemas dengan keringat dingin dan wajah yang pucat.
“Oliv bangun Liv..” ucap Rafa.

“Daniel lo bener-bener sialan, puas lo sekarang ? gue bukan cuma sayang sama Olive tapi gue sayang banget sama Olive dan satu lagi udah cukup lo gangguin Olivia dengan tingkah idiot lo itu. Apa lo enggak cukup ngerebut Olive dulu dari gue?” tanya Rafa yang sekarang berdiri dan menatap tajam ke Daniel.
“Ngerebut? Lo yang harusnya sadar dulu siapa yang salah? lo yang enggak bisa jaga Olivia dengan baik  sampe dia harus jatuh ketangan orang lain macam gue. Jadi? takdir siapa yang bego? Lo kan ? udah lah sekarang lo urus Olivia aja sekarang urusan gue sama lo udah kelar Raf gue balik” kata Daniel sambil berlalu meninggalkan Olivia dan Rafa.

Andai dulu lo enggak sebodoh itu Raf keberanian lo telat dan sekarang gue bener-bener jatuh cinta sama Olivia tapi demi lo gue mutusin Olivia dan akhirnya gue juga mutusin buat pindah sekolah dasar temen idiot !! gara-gara lo gue jadi pembohong.  Jaga Olivia juga buat gue Raf.
Di satu sisi Daniel memang tulus suka sama Olivia tapi Rafa teman dari masa kecilnya itu yang dulu dianggap saudara juga mempuanyai rasa yang sama hanya tidak cukup keberanian untuk mengungkapkanya.
Olivia pun bangun dan sudah sedikit lebih baik terlihat senyumnya yang sudah kembali.

Notes:Cerpen tersebut di tulis oleh Anggota Lembaga Pers Mahasiswa Semua Tentang Rakyat (LPM SETARA), Unswagati Cirebon (SETARANEWS).

Mahasiswa Beronani atau Beraksi?


cara menulis opiniOpini, Fokuscirebon.com- Sejarah pasti berulang. Demikianlah pepatah kita sering mengungkapkan dengan lantang. Namun, dalam benak dan fikiran penulis sering bertanya – tanya, apakah benar? Bicara sejarah, baik atau buruk, kelam atau indah, bagaimanapun bentuknya, bisa menjadi sebuah cerminan untuk menyongsong masa depan yang lebih baik. Sejarah telah membuktikan – bukan penulis yang mengatakan – bahwa peran dari kalangan menengah yang kebetulan bisa mengenyam pendidikan, dalam hal ini mahasiswa, mampu memberikan perubahan dan menciptakan sejarah melalui jalur pendidikan.  Lantas bagaimana peran mahasiswa saat ini? Silahkan jawab sendiri.
Kita semua sudah mahfum,  mulai dari masih ingusan sampai mengenal istilah percintaan, bahwa peran pendidikan begitu vital dalam membangun sebuah bangsa. Di buku – buku sejarah, dan dari dongeng guru – guru semasa di bangku sekolah, bahwa perlawanan Indonesia untuk bisa memerdekan diri dari cengkaraman penjajah salah satu cara yang paling efektif yaitu melalui jalur pendidikan. Masyarakat diberikan pendidikan, pemahaman, kecerdasan, dalam kerangka kemanusian.
Tak salah, apabila bapak pendidikan kita – penulis tak perlu lagi menyebutkannya – mengatakan dengan lantang bahwa sejatinya pendidikan merupakan sebuah proses untuk memanusiakan manusia. Dengan jalur pendidikan, setiap insan diajarkan untuk berfikir dan berjiwa merdeka. Sehingga dari situlah akan muncul nalar – nalar kritis, kreatifitas, dan semangat untuk memberikan kontribusi terhadap bangsa dan negara
Peran kalangan menengah dalam semangat pendidikan inilah pada akhirnya bisa menciptakan beberapa momentum sejarah. Dari titik inilah peran dari pendidikan bisa dikatakan berhasil ketika mampu memberikan perubahan terhadap kondisi sosial, ekonomi, politik dan budaya. Lagi – lagi penulis bertanya, bagaimana pendidikan kita hari ini?  Bagaimana peran dari kaum atau insan terdidik kita? Suatu kemunduran zaman mungkin!

 Tanggung Jawab Moral Intelektual

Bicara soal pendidikan dan kaitannya dengan kalangan menengah sebagain insan intelektual, sebut saja mahasiswa, mari kita sejenak meluangkan waktu untuk merenungkannya. Merenungkan bukan untuk larut, melainkan untuk bangkit.   Jangan jauh – jauh dulu kepada peran dan fungsinya, dari katanya saja sudah membawa beban moral luar biasa. Coba bayangkan hanya ada satu-satunya kata ‘maha’ yang berada diawal selain ‘Maha-Esa’, yaitu hanya ‘Maha-siswa’. Dari nama saja posisi mahasiswa berada satu tingkat dibawah Tuhan. Bisa dikatakan wakil Tuhan di dunia ini berhubung tidak ada nabi, yaitu mahasiswa.
Kalau dulu, nabi ditugaskan untuk menyebarkan syiar – syiar rohaniah, agar pemeluknya mengabdi pada Tuhan dan bercinta-kasih kepada sesama umat . Nah, kalau sekarang mahasiswa ditugaskan untuk memberikan pendidikan dan mengabdi pada masyarakat. Tidak hanya itu, peran dan fungsinya sebagai kontrol sosial dan agen perubahan,akhirnya  mahasiswa mendapatkan tugas wajib lagi, yaitu untuk memerangi yang batil (pemerintah atau korporasi  zhalim), dan memperjuangkan yang hak (hak-hak manusia dan rakyat yang dirampas).
Tugas dan tanggung jawab tersebut semuanya dulu pernah dilakukan oleh para pendahulu kita, dan terbukti bisa melakukannya. Sejarah mencatatnya demikian. Mahasiswa hari ini?  Hanya jadi serpihan dari bagian  sejarah. Larut dalam kenangan atau euforia masa silam. Hanya pintar berdebat, dan mencaci dan menjatuhkan sesamanya. Gilirian ada yang gemar membaca dan berdiskusi, tapi tanpa aksi, sama saja beronani.  Untuk bisa terjun langsung dalam dinimaka sosial kemasyarakatan, tampaknya bagai mimpi disiang bolong. Mengkritisi keadaan sekitar, sepertinya bagai katak merindukan bulan.
Sebagai mahasiswa seperti yang kita ketahui bersama, posisinya sangat strategis. Bisa sebagai penyambung lidah antara rakyat dan penguasa. Sebagai kaum muda yang memiliki semangat, jiwa idealisme tinggi, tenaga dan fikirannya mumpuni untuk mempertahankan bahkan merebut harkat dan martabat bangsanya. Kehadirannya ditengah – tengah dinamikan kemasyarakatan merupakan fitrah yang tidak bisa tidak, sudah menjadi kewajiban yang harus dilaksanakan. Seharusnya. Kalau sadar itu juga. Kalau tidak, cuci muka dulu biar terlihat segar!
Ditambah lagi, mahasiwa diberi kesempatan bisa mengenyam ilmu dan pengetahuan lebih dari kalangan masyarakat lainnya. Maka mahasiswa seharusnya bisa berperan dalam dunia pendidikan. Memberikan pencerdasan. Karena sejatinya  sebagai kaum intelektual, memiliki tanggung jawab moral untuk bisa memberikan sumbangsih baik tenaga atau fikiran dalam hal mencerdaskan kehidupan bangsa. Selalu hadir dalam persoalan masyarakat. Mahasiswa bisa dikatakan sebagai Outsidersnya. Seperti itulah tanggung jawab moral intelektual.

Bangkit Bergerak

Berbagai macam teori mengenai bagaimana seharusnya dunia pendidikan di Indonesia dijalankan supaya lebih baik sudah banyak berserakan di rak buku, bahkan sampai ke emperan kaki lima. Tak kalah, teori mengenai peran dan fungsi mahasiswapun bisa sering didengar diruang – ruang diskusi.  Buku – buku juga banyak. Semuanya bisa dilahap habis,  ditelan bulat – bulat juga silahkan. Tapi, sekali lagi, tanpa adanya kemauan untuk bisa hadir dalam dinamika kemasyarakatan semuanya omong kosong. Berhayal. Mimpi. Beronani bisa jadi.
Apa gunanya semua ilmu dan pengetahuan yang dimiliki, apabila tidak berpengaruh terhadap lingkungan sekitar. Dimulai dari lingkungan sekitar, dari hal kecil. Manfaatkan semua yang dimiliki untuk memberikan pendidikan bagi sesama. Walaupun kecil, apabila berguna dan bermanfaat akan menjadi suatu kebanggan tersendiri. Karena hal paling penting dalam menciptakan sebuah perubahan yaitu ketika kita ada didalam dinamika perubahan itu sendiri. Pendahulu kita mencontohkan demikian.  Memanfaatkan ilmu dan pendidikan yang dimiliki dengan terjun langsung dalam hiruk pikuk keadaan;baik sosial, politik, ekonomi, maupun budaya.
Penulis berusaha mengimplementasikannya dengan membuat suatu wadah bagi masyarakat untuk bisa berkumpul, belajar, bahkan membangun kekuatan ekonomi. Diantaranya yaitu, perpustakaan jalan Niskala Senja, Forum Komunitas (Fokus), dan Usaha Bersama Komunitas (UBK). Semua wadah ini dibuat dalam bingkai pendidikan. Membangun karakter dan mentalitas sebagai seorang manusia yang bisa memanusiakan manusia. Pada akhirnya diharapkan bisa berkontribusi dalam mencerdaskan kehidupan bangsa.
Apapun itu, yang bisa dikerjakan, laksanakanlah. Ingat, keadilan tidak semata – mata datang dari Tuhan. Keadilan harus diperjuangkan. Berjuang dengan cinta. Manfaatkan semaksimal mungkin potensi yang ada dalam jiwa mudamu, jiwa seorang mahasiswa, mentalitas pejuang. Sekarang bukan saatnya lagi untuk saling menjatuhkan, mencaci maki, bergaya adu gengsi. Karena ketercerai beraian kita lambat laut akan membunuh Indonesia. Bangsa ini sudah  tidak lagi melihat, atau merasakan sepak terjangmu. Siapapun itu, yang merasa sebagai orang berpendidikan, atau kaum intelektual. Bukannya begitu? Bangkit bergerak kawan!

Penulis adalah Anggota Lembaga Pers Mahasiswa Semua  Tentang Rakyat (LPM SETARA), Unswagati Cirebon (SETARANEWS)

Diantara Rindu dan Resah

 Cerpen, Fokuscirebon.com - Hembusan angin terus menampar sekujur tubuhku,   dari atas kepala terik matahari  menerjang tempurung kepala dan menembus sampai ke ubun – ubun. Asap polutan terus berterbangan, semakin menyebar ke seluruh sudut,  mengisi ruang – ruang kosong yang kini  tak lagi bertanah tapi bertuan. Ya, memang  aku sudah terlalu terbiasa dengan kondisi seperti ini, dimana kerinduan yang kunantikan terkadang membuatku tak jarang merasa resah. Sulit bagiku untuk mencari tempat yang bisa menyejukan tubuh dan hatiku. “Tak, seindah dulu!” kata – kata itu yang sering terlontar dari mulutku yang bau. Entah mengapa, mungkin kata - kata itu yang selalu membuatku resah ketika sesuatu yang kunantikan sudah berada dihadapanku. “ini kenyataannya, tapi kamu jangan terlalu larut, A Emi.” Ucap Juli salah satu orang yang bisa mengerti isi persaanku. Tapi, aku sendiri tau, ucapan itu hanya ingin menghibur, berniat memecahkan suasana. Aku yakin, sebenarnya Ia pun merasakan hal yang sama.

Aku bersama kekasihku berjalan beriringan sambil bergandengan tangan. Ingin rasanya genggaman tangannya itu terus mencengkram tanganku, dimana lembut telapak tangannya terkadang membuatku tenang, nyaman, bahkan sampai membuatku lupa akan dunia ini. Ya, Ia memang motivator terbaik selain keluargaku. Suatu kebanggan tersendiri bagiku bisa berkenalan bahkan menjadi bagian dari kisah hidupnya. Tapi, selain Ia masih ada satu hal yang ku rindukan! Setibanya ditempat kos, mungkin karna rasa lelah dan kantuk yang tak bisa lagi aku lawan, sekalipun dengan menghunuskan pedang. Seketika, aku langusng membaringkan badan seraya memejamkan mataku, dengan harapan aku bisa bertemu  rinduku dialam mimpi. Sekejap, suara bising kembali terdengar ditelinga, memaksa badanku untuk segera terbangun. Malas, ingin rasanya aku tidur kembali. Menikmati rasa kantuk yang terus memaksaku untuk segera memejamkan mata, agar aku bisa mencoba kembali mencari rinduku dialam bawah sadar!


***
Sepulangnya beraktifitas, kita berdua selalu janjian untuk ketemu disalah satu halte, yang memang letaknya tak jauh dari tempat kita berdua. Ini merupakan komitmen yang sudah kita sepakati, agar tidak menggunakan kendaraan pribadi. Memanfaatkan fasilitas umum, yang walaupun dari dulu sampai sekarang tetap seadanya dan apa adanya! Panas terik matahri terasa menyengat sekujur badanku, keringat berjatuhan membasahi pakaianku, untung ada sapu tangan ajaib pemberian Juli, bisa sedikit memberi bantuan untuk menyerap keringatku. Udara siang ini terasa berbeda, gerah melanda, hawa – hawa hujan akan segera turun. ‘Akhirnya!” tuturku spontan. Dari kejauhan langkah kaki Juli terliahat begitu tergesa – gesa, seperti ada suatu hal yang ingin Ia sampaikan atau ada permasalahan lainnya. “A emi, ada kabar gembira. Kalender yang Nda tunjukin kemarin, kayaknya benar, A!” Pacarku menyampaikannya begitu semeringah, pancaran sinar matanya menunjukan ketulusan ingin benar – benar membuatku senang dan terhibur. Akan tetapi, semakin dekat dengan rinduku, justru gundah gulana semakin deras melanda perasaanku.

Harapanku gagal, aku tak berjumpa dengan rinduku. Aku mengangkat tubuhku, sembari melihat Juli yang terlihat so sibuk.  Aku tersenyum tipis,  melihat Ia mengacungkan jari telunjuk yang begitu mulus ke arah kalender. Lagi – lagi Ia berusaha menghiburku, mungkin semalam ia lembur untuk membuat suatu kejutan kepadaku. Diambilnya kalender itu, dan diletakan didepan mataku. Sepidol berwarna merah melingkari tulisan “Desember”  serta tanda panah yang menuju ke arah tulisan. “Taaaraaaa, selamat, rindumu akan segera dating!”.  “Nda (Panggilan sayang untuk kekasihku), nda,  percuma. Semakin kamu berusaha menghiburku, justru aku semakin resah.”  Ucapku menggerutu.  Aktivitas sudah menanti didepan mata, aku harus segera menuju ke tempat dimana aku dan kekasihku mulai beraktifitas. Terucap dalam benaku “Wahai rinduku, selamat pagi, semangat pagi. Semoga kau datang tanpa membawa keresahan!”

  Tak terasa dari kejuahan awan hitam pekat terlihat mendekat, hembusan angin pun semakin kencang  menyapu bersih debu jalanan yang berserakan. Sampah – sampah berterbangan mengiringi langkah angin pembawa rindu itu. Hembusan angin itu membuat seng – seng atap rumah  berdendang beralunan, membentuk simponi yang khas. Jemuran pakaian yang bergelantungan disetiap lorong jalan sesegera diambil oleh si penghuninya.  Memang tidak bisa dipungkiri hujan adalah utusan langit untuk bumi yang mengantarkan surat rindu tak tertahankan  selama 6 bulan dalam 365 hari. Awan mendung  sudah berada tepat diatas kepalaku, gemuruh petir berteriak dengan kencang. Sontak, hidungku mencium aroma  yang khas. Rintikan air hujan mulai turun dari kerumunan awan hitam itu.

“Nda, ayo kita pulang” Aku menarik tangan kekasihku. Sontak, Ia pun merasa kebingungan ketika aku menarik tanggannya. Juli menahan tarikan tanganku dengan memasang wajah muram. “Ko, pulang?!” Tanyanya sambil cemberut, tapi tetap terlihat cantik. Melihat wajahnya yang mulai ketus, aku berhenti untuk menarik dan mengajaknya pulang. Sambil menatap kedua bola matanya aku sedikit memberi penjelasan. “Ia, memang suasana seperti ini yang kita nantikan, tapi lebih baik kita pulang saja, Nda.” Tampaknya penjelasan singkat itu malah membuat Ia semakin kebingungan dengan sikapku. ‘Aneh kamu si, A. Ini  hujan sudah didepan mata. Tapi, ko malah ngajak pulang!”. Tidak salah apa yang diucapkan oleh kekasihku ini, aku memang merindukan datangnya hujan, aku sangant rindu, rindu, rindu sekali. Tapi, resah masih melanda perasaanku. “Masih aja belum ngerti kamu, Nda. Nanti dikosan, A Emi jelasin!”

Tampaknya, dengan berat hati Juli mengangkatkan badannya untuk sesegera berdiri dan berlari. Sambil berpegangan tangan aku dan kekasihku terus melangkah sekencang mungkin untuk menaiki angkutan umum yang berhenti agak jauh melewati halte. Hujan semakin mengguyur dengan deras, awan hitam serasa mengikuti jejak langkahku. Terkadang aku berpikir kenapa aku harus tergesa – gesa seperti ini? Kerinduan akan arsiran hujan yang aku nantikan kenapa harus Aku sia – siakan begitu saja.  Terbantai oleh rasa resahku.

                                                                              ***
Dari dalam angkot,  aku sedikit merenungi apa yang telah aku lakukan. Aku tahu, hujan terkadang membawa cinta. Dengan hujan orang – orang bisa membuat alunan musik yang merdu; membuat bait – bait puisi yang menawan. Membuat goresan tinta yang mengukir cerita. Tapi, aku pun sadar hujan  terkadang membawa luka. Apa aku sendiri yang harus menyalahkan hujan, pada dasarnya hujan diciptakan untuk memberikan kesejukan, kemakmuran dan kedamaian. Apa karna ulahku sendiri dan manusia – manusia diluaran sana yang membuat hujan terkadang selalu membawa resah, tak hanya aku yang merasakan hal ini. Aku yakin orang – orang diluar sana ada yang mengalami hal yang serupa dengaku.

Tiba – tiba angkot yang aku tunggani berhenti, padahal tempat kos masih agak jauh. “Loh, ko berhenti?” Tanya Juli ke supir. Aku langsung mengajak kekasihku ini untuk langsung turun dari angkot. “Kita langsung turun aja, Nda. Lagian kosan udah deket.”Aku dan pacarku berjalan perlahan menghampiri kosan, genangan air menghambat langkah kakiku.  Kulihat sekelilingku,  orang – orang sibuk memindahkan isi rumahnya. Mengangkut sisa – sisa yang masih layak untuk terpakai.  Anak – anak sedang asik bergelimpangan di atas genangan air. Remaja se usiaku sibuk membantu orang tuanya, ada juga yang menjadi ojeg dadakan. Mereka terlihat senang, menikmati kondisi seperti ini. Padahal aku yakin, mereka pun ingin menikmati hujan ini dengan nyaman, damai, dan tentram. Tidak seperti ini! Apa yang harus aku lakukan? Aku harus menggugat ? Segala upaya konon katanya telah dilakukan, Apa hasilnya?

 Ya, seperti layaknya orang – orang diluar sana. Aku ingin menikmati kerinduanku ini dengan syahdu. Ingin rasanya aku menyatu bersama hujan, menggoreskan arsiranku untuk membuat ukiran pelangi yang indah. Tapi, apalah daya!  Kadang aku berpikir, ini tidak adil. Tapi aku sadar, aku tidak bisa hanya mengandalkan orang lain dan terus mengeluh. ini masalah bersama, tanggung jawab bersama, yang harus ditangani bersama pula. Aku yakin masih ada cara untuk mengatasi kerinduanku (hujan), bahkan untuk dirasakan oleh semua orang. Lalu aku membisikan sepatah kata ketelinga kekasihkuku. “Ini yang ingin, A Emi Jelasin ke kamu, Nda. Satu hal yang kini A Emi mengerti, yaitu bahwa hujan tak hanya rinai dan bau khas tanah. Juga tak hanya alam yang menjadi tumbuh subur karenanya. Termasuk, membuat rasa rindu berubah menjadi keresahan, seperti yang kita lihat dihadapan kita.”


Publikasikan Event dan Kegiatanmu, Tanpa Modal Sepeserpun!

Cirebon, Fakouscirebon.com - Kreatifitas tanpa batas, berkarya sampai Tuhan tidak menghendaki, begitulah pepatah sering mengucapkan. Nah, berdasarkan pepatah tersebut, serta filosofi atau tagline kami yaitu Amemayu Hayuning Buwana, maka siap membantu bagi kalian yang memiliki segudang karya, khususnya dalam bentuk event atau kegiatan. Kami akan membantu mempublikasi setiap acara yang diselenggerakan.

Publikasi tidak terbatas, entah EO, organisasi pelajar dan mahasiswa, Ormas, LSM, OKP, sampai ibu-ibu PKK pun, konten 'Mampir Ngevent', kami sediakan khusus untuk kalian yang meiliki minat dibidang tersebut. Ingin mempublikasikan event mu, bagaimana caranya? Mudah sob, lihat dibawah ini, kami sediakan konten 'Mampir Ngevent'.

Untuk pilihan kerjasama yang kami tawarkan kepada pemirsa sekalian sebagai berikut :
1. Kerjasama Silver (tidak ada biaya) Kerjasama ini berlangsung sebatas hingga pelaksanaan acara atau program dari pihak ke dua (pemilik acara), pihak Publikasi Kampus menerima proposal dan poster dari pemilik acara. Selanjutnya jika MoU telah disetujui, kami tim publikasi kampus akan mempublikasikan konten acara di di website official dan akun medsos kami 2x sehari, dan ada jadwal khusus.
Dalam kerjasama jenis ini, pemilik acara wajib memasang logo official
di banner atau poster acara.
2. Kerjasama Golden (tidak ada biaya)
Kerjasama ini berlangsung hingga batas waktu yang disetujui dari kedua belah pihak, pihak pertama menerima proposal permohonanan kerjasama dari pihak kedua. Selanjutnya jika MoU telah disetujui, kami tim publikasi akan mempublikasikan konten acara  di website official dan akun medsos, disertai pencantuman logo pihak kedua di website kami.
        
Dalam kerjasama jenis ini, pemilik acara memberikan feedback yang ditawarkan kepada tim kami, diantaranya; a. Memasang logo official Publikasi Kampus di website / poster / banner pemilik acara.
Dalam kerjasama jenis ini, pemilik acara memberikan feedback yang ditawarkan kepada kami tim publikasikampus meliputi :a. Memasang logo official Publikasi Kampus di website / poster / banner pemilik acara.b. Memberikan semacam *doorprize menarik kepada Publikasi Kampus. 



3. Kerjasama Diamond Kerjasama ini bersifat bisnis, dimana Fokuscirebon.com membuka kesempatan bagi Anda yang ingin mempromosikan produk ataupun event kompetisi/lomba melalui slot iklan yang ada di website ini. Berikut tarif maupun posisi iklan yang tersedia di fokuscirebon.com antara lain:a. Iklan banner 300×250 terletak di sidebar tarifrelatif, dan bisa dibicarkan sesuai kesepakatan, yang pasti tidak gratis, karena tampil disetiap artikel yang up date setiap harinya.
Untuk kerjasama lebih lanjut silahkan kirimkan proposal beserta MoU kepada kami, dengan subject Publikasi_JuduEvent ke email fokuscirebon@gmail.com, atau twit ke @Cirebon_Nemen. Informasi lebih lanjut mengenai promo vent ini, klik TOMBOL AJAIB ini. Selamat, event anda akan kami publikasikan!

Featured

Recent Posts Widget