Showing posts with label wewara. Show all posts
Showing posts with label wewara. Show all posts

Indonesia Bakal Kehilangan Ribuan Pulau, Pulau Mana lagi yang akan Dijual? Ini Daftar Pulaunya!

Pulau Indonesia yang Dijual
Nasional, Fokuscirebon.com - Apa yang tidak bisa di beli dengan uang, pulau pun bisa terbeli. Sering kali kita mendengar bahwa Indonesia memiliki beribu pulau yang terandung didalamnya, data yang sering di gemborkan yaitu secara keseluruhan memiliki 17.508 pulau. Ternyata penelitian terahir menyebutkan bahwa Indonesia hanya memiliki 13.466 pulau. Kemana larinya pulau - pulau tersebut, tahukah anda berapa banyak pulau yang telah di jual kepada pihak asing oleh pemerintah Indonesia baik pusat maupun daerah akibat praktik jual beli pulau tersebut?

Laut Indonesia memiliki sejuta harta karun yang terseimpan didalamnya, tidak bisa dibayangkan, sekelas menteri pun tidak bisa berbuat apa-apa dengan adanya praktik jual beli pulau. Seperti yang diungkapkan oleh Menteri kelautan dan perikanan, Susi Pudjiastuti, yang disampaikan langsung kepada DPRD dan disaksikan oleh awak media.

"Kalau ada yang menjual beli pulau, kami memang tidak bisa apa-apa" ujarnya.

Memang, bukan lagi menjadi hal yang aneh, sudah lumrah mungkin kalau pulau di Indonesia ada yang lepas ke negara lain, dan bahkan di jual ke investor asing dengan alasan pemanfaatan potensi. Seperti yang diketahui Dua pulau kecil yaitu Pulau Kiluan yang berada di Tanggamus Lampung dan Pulau Kumbang di Sumatera Barat tersebut merupakan pulau-pulau dengan keindahan bukit dan mamalia laut. Dua pulau itu dibanderol dengan harga Rp 3,5 Miliar untuk pulau Teluk Kiluan dan Rp 22 Miliar untuk pulau Kumbang

Sejauh ini, data yang di peroleh dari berbagai sumber, ada 13 pulau yang sudah dijual, bahkan menjadi olok-olok di berbagai forum internasional dengan ejekan dalam bahasa Indonesianya " Katanya NKRI harga mati. Ternyata diam-diam menjual pulaunya sendiri." Memang masih menjadi pernyataan kebenarannya, menurut forum tersebut, inilah daftar ke 13 pulau yang telah di jual:

1. Pulau Galang Baru di Provinsi Riau (UNTUK PEMBUANGAN LIMBAH BERBAHAYA DAN BERACUN DARI SINGAPURA)
2. Pulau Sebatik (UNTUK DIKEDUK DAN DIANGKAT PASIRNYA KE SINGAPURA)
3. Pulau Tatawa, NTT
Pulau Indonesia yang Dijual4. Pulau Panjang, NTB
5. Pulau Meriah, NTB
6. Pulau Bawah, Natuna
7. Pulau Bengkoang, Jawa Tengah
8. Pulau Geleang, Jawa Tengah
9. Pulau Kembar, Jawa Tengah
10. Pulau Kumbang, Jawa Tengah
11. Pulau Katang, Jawa Tengah
12. Pulau Krakal Kecil, Jawa Tengah
13. Pulau Krakal Besar, Jawa Tengah

Sementara itu, National Geograpik melansir bahwa jumlah pulau yang ada di Indonesia tidak sebanyak yang sering di gembar-gemborkan, jumlahnya yaitu jauh lebih sedikit hanya 13.466 berdasarkan penelitian terbaru.Jumlah itu diketahui berdasarkan survei geografi dan toponimi yang berakhir pada tahun 2010. Hasilnya telah dilaporkan kepada Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB).

Jumlah pulau itu hingga kini belum disahkan melalui peraturan Pemerintah. Padahal, hal ini memiliki implikasi sangat besar pada banyak aspek. Demikian dikemukakan Kepala Badan Informasi Geospasial (BIG) -dulu Badan Koordinasi Survei dan Pemetaan Nasional (Bakorsurtanal)- Asep Karsidi, Selasa (7/2).

Menurut Asep. yang juga menjadi Sekretaris Tim Nasional Pembakuan Nama Rupabumi, jumlah 17.508 pulau itu diperoleh karena Gosong dimasukkan sebagai pulau. Padahal. Gosong hanya gundukan pasir atau terumbu karang yang muncul saat air surut dan tenggelam saat pasang naik air laut. Adapun definisi pulau oleh PBB adalah obyek yang masih tampak saat air laut pasang.

Informasi yang paling menghebohkan selanjutnya yaitu dalam kurun waktu sampai 2050 Indonesia akan kehilangan sekitar 2000an pulau, belum ditambah apabila praktik jual beli pulau masih terjadi.

"Diprediksi sebanyak dua ribu pulau yang ada di Indonesia akan tenggelam pada 2050 akibat naiknya permukaan laut," kata Staf Ahli Menteri Bidang Kebijakan Publik Kementerian Perikanan dan Kelautan, Achmad Poernomo di Makassar, Selasa.

Ia menjelaskan jika itu terjadi maka sebanyak 42 juta jiwa masyarakat Indonesia akan kehilangan tempat tinggal. Ini tentu harus menjadi perhatian serius bagi seluruh pihak untuk mengantisipasi kemungkinan tersebut.

Pulau Indonesia yang DijualPraktik jual beli pulau terjadi akibat adanya peraturan yang memfasilitasi dan mendukung kegiatan tersebut, yaitu UU no 27 tahun 2007. Padahal UU tersebut Makamah Konstitusi telah menolak mengakui sahihnya undang-undang Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil.Sekarang tinggal menanti Pemerintah Pusat dan Daerah segera mencabut 6 peraturan turunan yang sudah kadung diterapkan di lapangan.

Sejak disahkan Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) pada 2007, Undang-Undang No 27 Tahun 2007 telah memiliki 2 peraturan pemerintah dan 4 peraturan pemerintah daerah turunan untuk memperlancar implementasinya di lapangan. Peraturan tersebut antara lain mengatur pemanfaatan pulau-pulau kecil terluar Indonesia dan mitigasi bencana di pulau-pulau tersebut. Di tingkat daerah, peraturan pemerintah daerah secara khusus juga mengatur komersialisasi pulau-pulau kecil terluar Indonesia di Sulawesi, Kalimantan, Jawa dan Sumatera.

Data KIARA mencatat UU No 27 Tahun 2007 ini telah menjadikan 42 pulau masuk daftar pengusahaan tambang di wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil oleh swasta dan 20 pulau lainnya masuk dalam program adopsi pulau. Selain itu, tak kurang 4 pulau di Kepulauan Riau, Jawa Timur dan Maluku Tengah terancam dikomersialisasi karena potensi sumber daya alam, potensi sejarah Hindia Belanda dan keindahan ekosistem bawah lautnya.  Lalu, pulau mana lagi yang kemudian akan dijual? 


Sumber
National Geograpik
Liputan 6
Tempo
Republika
Dream Indonesia

Buruan Lamar, Nike Membangun Pabrik Sepatu Baru di Majalengka!

Majalengka, Fokuscirebon  - Siapa sanka, sepatu dengan merek terkenal yang biasa digunakan oleh altit-atlit olah raga kelas mancanegara seperti Nike akan memproduksi dan mendirikan pabriknya di Majalengka. Pembuatan pabrik Niki ini merupakan peluang kerja bagi penduduk di Majalengka dan sekitarnya seperti Cirebon, Kuningan dan Indramayu.

Produsen sepatu merek Nike di Balaraja, Tangerang, PT Adis Dimension Footwear saat ini sedang membangun pabrik baru di Majalengka, Jawa Barat. Pabrik senilai US$ 60 juta ini bisa memproduksi sepatu Nike sebanyak 10 juta pasang sepatu.

Chairman Adis, Harijanto mengatakan, saat ini, pabrik tersebut masih dalam tahap pengerjaan konstruksi. Meski begitu, sudah ada aktivitas kerja di pabrik yang membuat sepatu bermerek terkenal itu.

"Under construction, sekarang tapi sedang ada yang training," tuturnya

Dia mengatakan, pabrik tersebut bakal mempunyai kapasitas 10 juta pasang sepatu per tahun. Dengan begitu, seluruh total kapasitas produksi sepatu Nike buatan Adis mencapai 30 juta per tahun. Dengan dibangunnya pabrik tersebut, lanjut Harijanto, tenaga kerja juga akan banyak diserap, mengingat, sektor industri alas kaki adalah salah satu sektor industri padat karya selain tekstil dan produk tekstil.

"Investasinya sekitar US$ 50-60 juta, Targetnya sampai 10.000 orang tenaga kerja. Kalau 10 juta pasang ya 10.000. Begitu saja," jelasnya.

Namun dia belum bisa menyebutkan kapan pabrik ini akan beroperasi secara penuh dan optimal. "Itu proyek jangka panjang," katanya. Di tempat yang sama, Menteri Saleh Husin mengapresiasi langkah dari Adis untuk terus berekspansi di sektor industri alas kaki. Dia berharap, langkah yang sama juga dilakukan oleh industri-industri lain di Indonesia.

"Saya harap ini juga bisa menjadi pemicu untuk yang lain, tak hanya Adis saja," kata Saleh.

Investasi industri alas kaki tercatat cenderung naik setiap tahunnya. Pada tiga tahun terakhir (2011–2014), kenaikan rata-rata mencapai 4,74%. Pada tahun 2014, nilai investasi di sektor industri alas kaki sebesar Rp. 10,7 triliun atau naik sekitar 1,25% dibanding tahun sebelumnya, dan mampu menyerap tenaga kerja sebanyak 643 ribu orang.

Di samping itu, nilai perdagangannya terus meningkat dengan rata-rata nilai surplus dalam lima tahun terakhir yang mencapai US$ 2,84 miliar. Pada akhir tahun 2014, surplus perdagangan produk alas kaki sebesar US$ 3,7 miliar.

Beberapa program peningkatan daya saing industri alas kaki antara lain memfasilitasi perlindungan hak kekayaan intelektual desain alas kaki dalam negeri, harmonisasi sistem perpajakan keluaran dan pajak masukan dikaitkan dengan jangka waktu restitusi dan pengembangan branding shoes nasional.

Notes: Berita tersebut diambil dari berbagai sumber.

Di Kuningan Mondok Gratis Bagi Para Santri, Ini Dia Ponpesnya!

Kuningan, Fokuscirebon.com -  Sewilayah 3 Cirebon terkenal dengan beberapa pondok pesantrennya. Ponpes tersebut tidak bisa lepas dari budaya dan sejarah yang ada. Kita sering berfikir bahwa pesantren itu tidak nyaman dan mahal. Di kuningan, Jawa Barat terdapat pesantren yang sejak tahun 2000 silah menbebaskan semua biaya untuk para santrinya, Subhanallah. Di pesantren tersebut hanya di wajibkan menuntut ilmu, tanpa ada kewajiban membayar sepeserpun. 


Manis Lor yang identik dengan basis Ahmadiyah, rupanya terdapat sebuah pondok pesantren (ponpes) salaf. Ya, Ponpes Al Muttaqin.
Sejak berdiri pada 2000 silam, Ponpes Al Muttaqin tidak pernah bergantung pada bantuan pemerintah. Namun, mampu menampung ratusan santri yatim tanpa pungutan biaya.
Kegiatan santri Ponpes Al Muttaqin setiap harinya selain salat lima waktu, juga mengaji kitab kuning, menghafal Alquran, dan berbagai aktivitas keagamaan lainnya. Asrama putra dan putri dipisahkan.

Tampak seorang ulama muda mengatur para santri berusia SD, SMP dan SMA, untuk menikmati hidangan takjil buka puasa bersama. Dialah Moch Saeful Ramdhoni, pengasuh Ponpes Al Muttaqin.
Ulama muda asli warga Manis Lor itu merupakan lulusan Ponpes Tebuireng, Jombang, Jawa Timur. Setelah menuntaskan pesantrennya, dia bertekad mengabdikan diri membimbing santri-santri yang sebagian besar yatim.

“Ponpes ini didirikan pada tahun 2000, tepat zaman milenium. Awalnya tidak sebesar ini. Masjid dan bangunan asrama berdiri di atas lahan sekitar 300 bata,” sebut Kiai Saiful kepada Radar Kuningan.
Dalam membimbing para santri, Saiful diabantu tujuh pengurus ponpes. “Kami gunakan untuk membimbing para anak yatim agar menjadi anak bangsa yang bermanfaat untuk agama dan negara kelak,” tuturnya.

Saat ini, asrama putra dan putri dihuni 53 santri untuk menimba ilmu. Ditambah sekitar 80-an santri kalong yang tidak menginap. Jumlahnya menjadi 130-an orang.
Saeful menyebutkan, pesantrennya menggeratiskan biaya santri yang mayoritas yatim itu. Termasuk untuk mengenyam pendidikan formal di SD, SMP atau SMA, para santri malah dibiayai pondok pesantren.

Bahkan, pesantren yang dibinanya juga tidak bergantung pada pemerintah. Lalu dari manakah biaya hidup dan pendidikan para santrinya selama ini?
“Itulah kehendak Allah SWT. Alhamdulillah meskipun tanpa menggantungkan diri ke pemerintah, kami sering mendapatkan bantuan dari para donatur yang tidak mengikat. Saya teringat ketika sedang membangun masjid, tiba-tiba ada amplop di bawah pintu berisi uang Rp 25 juta entah dari siapa,” ungkapnya.Klik Radar Cirebon, untuk Info lengkapnya atau langsung kunjungwi website resminya Al-Muttaqin.

Bola Buatan Majalengka Menjadi Langganan Turnamen Dunia, Termasuk Piala Eropa!

Majalengka, FokusCirebon.com - Demam sepakbola, mulai dari Piala Dunia Hingga Piala Eropa gempar sampai penjuru bumi. Tak terkecuali di Indoneisa, khususnya sewilayah 3 Cirebon. Siapa sangka, bola yang dipakai oleh pemain kelas dunia, hingga di akui kualitasnya oleh FIFA itu buatan tangan-tangan terampil dari Kabupaten Majalengka? Bola yang diproduksi di Majalengka ini menjadi langganan turnamen-turnamen besar di Dunia.

Siapa menyangka, dari kota yang berada di kaki Gunung Ciremai ini,bola kaki kualitas dunia dihasilkan. Si kulit bundar yang dihasilkan putra-putri Majalengka ini bahkan digunakan pesepak bola internasional dalam ajang bergengsi Piala Dunia. Adalah Irwan Suryanto, Direktur PT Sinjaraga Santika Sport, sosok yang berada di belakang prestasi tersebut. Namun, menggapai sukses bukan hal mudah yang diraih dalam waktu singkat. Butuh proses panjang dan ketangguhan dalam menghadapi berbagai tantangan.

“Bagi seorang entrepreneur, untuk mencapai sukses besar, modal yang pertama adalah niat dan keseriusan dalam menjalankan usaha,” ujar Irwan saat ditemui di Jakarta, akhir pekan lalu.

Nama Irwan kini tidak asing lagi di dunia usaha, khususnya dalam bisnis peralatan olahraga. Melalui bisnisnya,pria kelahiran Majalengka ini mengharumkan bola buatan Indonesia di kancah dunia, sekaligus membuka lapangan kerja bagi warga Majalengka. Namun, di balik itu semua, ada perjuangan keras yang telah dilaluinya.

Mendapat Apresiasi Lima Presiden
Buah dari prestasi adalah penghargaan.Itu yang diperoleh Irwan, berkat keberhasilannya mengembangkan bisnis yang mengharumkan nama Indonesia, sekaligus menjadi sumber penghasilan bagi warga daerah asalnya,Majalengka.

Tak tanggung-tanggung, penghargaan dan pengakuan yang diterima Irwan datang dari orang nomor satu di negeri ini. Bahkan, tak hanya satu, lima presiden yang pernah dan tengah memimpin negeri ini telah ditemuinya dalam berbagai kesempatan. “Mulai almarhum Soeharto, BJ Habibie, almarhum Abdurrahman Wahid, Megawati, dan Susilo Bambang Yudhoyono. Hanya dengan Bung Karno, saya belum pernah bertemu,” ujar Irwan sambil tertawa.

Di kantor PT Sinjaraga Santika Sport di kawasan Gudang Peluru, Jakarta Selatan, terlihat foto- foto Irwan yang diabadikan bersama pejabat dan petinggi negara. Terakhir, ia bertemu Presiden Susilo Bambang Yudhoyono ketika bola sepak buatannya digunakan dalam ajang Piala Dunia 2010.“Suatu kebanggaan ketika hasil produksi kita dihargai dan ikut dipromosikan,” tuturnya.

Sepanjang 17 tahun menjalankan bisnis, Irwan beberapa kali memperoleh penghargaan, mulai lisensi FIFA,lisensi FIBA (induk olahraga bola basket internasional),Museum Rekor Indonesia, dan lain-lain. Kini, dia tengah membuat produk bola yang akan digunakan sebagai suvenir ASEAN Games yang akan berlangsung di Indonesia.

Bermodalkan Kulit Singkong, Orang Cirebon Ini Menemukan Formula Antiapi!



Cirebon, Fokuscirebon.com - Saat musim kemarau tiba, tidak jarang terjadi kebakaran. Bahkan tidak hanya saat musim-musim tertentu kebakaran sering terjadi, setahun terahir telah terjadi kebakaran hebat yang melanda pasar-pasar tradisional. Melihat kondisi tersebut, warga asli Cirebon berhasil membuat alat antiapi menggunakan bahan sederhana yaitu dari kulit singkong.

Siapa sangka, hanya dengan bermodalkan kulit singkong, yang orang lain pada umumnya menganggap sebagai limbah, Aryanto, justru memanfaatkannya sebagai bahan dasar membuat alat untuk mengatasi kebakaran.

Dari kulit singkon tersebutlah dengan olahan dan sentuhan inovasi, kemudian Ia sulap menjadi sebuah minyak antiapi. Yang dengan minyak tersebut apabila diolehkan terhadap objek tertentu, maka yang terkena olesan tersebut tidak akan terbakar.

“Ini Ko Hi HPA, minyak antiapi,” ucap Aryanto.

Aryanto kemudian memperagakan kecanggihan minyak antiapi buatannya tersebut dengan menggunakan gas portabel yang kemudian ia semprotkan gas yang mengeluarkan api tersebut ke arah kayu yang telah di olesi oleh minyak.

"Kayu ini jadi tidak terbakar, bisa dilihan sendirikan," ujarnya sambil tersenyum.

Dalam bahasa Jepang, lanjutnya, Ko Hi dapat diartikan antirambat api. Adapun HPA akronim dari hasil penamaan yang diberikan Aryanto sendiri. Ketika itu, api setinggi dua meter berada sekitar 300 meter di hadapannya. “Ini saatnya membuktikan ramuan kulit singkong,” bisik Aryanto dalam hati.

Sekat bakar lalu dibuat. Ilalang, ranting pohon, dan rerumputan ditumpuk memanjang membentuk garis batas mengelilingi areal kebakaran. Namun, sekat bakar belum mampu menghalau si jago merah kala angin kencang.Aryanto lalu menyemburkan cairan anti api yang ia buat sendiri di sekat bakar. Alhasil, hanya sedikit sekat bakar yang dilahap api. Kebakaran pun tak menjalar lebih luas.

Sat ini, alat yang diciptakannya tersebut sudah dilirik oleh perusahaan-perusahan besar. Namun sangat disayangkan, pemerintah setempat belum melihat potensi alat yang diciptakan oleh warganya sendiri.

Melihat lebih lanjut mengenai kecanggihat minyak tersebut klik TOMBOL AJAIB atau lihat video dibawah ini.

Cina Melirik Alat Pembasmi Polusi yang Dibuat oleh Orang Asli Indramayu!


Penemuan alat untuk Menghilangkan Polusi Udara
Indramayu, Fokuscirebon.com - Seiring dengan perkembangan zaman, berbagai macam industri dengan produk-produk canggih semakin banyak bisa kita lihat. Tidak di pungkiri, bahwa hal tersebut membawa dampat terhadap kualitas udara, karena polusi yang disebabkannya. Melihat kondisi tersebut, guru asli Indramayu berhasil menemukan alat penghisap asap dan pulusi udara yang langsung di lirik oleh Negri Tiongkok atau Cina. Siapakah gerangan yang menemukan alat canggih tersebut?

Sutarjo (46), warga asli Indramayu ini, sempat menggemparkan jagat media, atau berita di Indramayu, Kuningan dan Majalengka berkat aksinya tersebut. Kata dia,  terbukti berhasil mengatasi asap maupun polusi udara. Bahkan, karena alat itulah, dia mendapatkan penghargaan, baik di tingkat provinsi maupun nasional. Sejumlah negara, termasuk Cina.

"Cina sudah melirik alat ini, saya akan segera memberikan Hak Paten terhadap penemuan ini," katanya.

Sutarjo, salah satu guru di SMP unggulan di Indramayu inilah sosok yang beberapa tahun belakang menggegerkan Indramayu dan sekitarnya. Berkat penemuannya yang dinilai fenemonal, dan dibutuhkan oleh orang-orang di zaman ini, yaitu sebuah alat yang bisa menghisap asap, bahkan sampai menghisap polutan-polutan atau polusi yang diakibatkan oleh kendaraan ataupun mesin pabrik.

Tidak mudah baginya untuk menciptakan alat tersebut, Iapun sempat beberapa kali mengalami kegagalan. Namun, Ia tidak prustasi dan menyerah begitu saja. Kondisi yang ia rasakan menyebabkan ia terus bersemangat untuk menciptakan suatu alat yang berguna bagi kehidupan manusia.

"Untuk membuat alat ini sangat murah, hanya butuh biaya kurang dari Rp 80 ribu," kata Sutarjo.


Alat ini diciptakan pada 2009 lalu. Dia berharap, alat ciptaannya itu bisa membantu mengatasi bencana asap yang masih pekat di Sumatera dan Kalimantan. Alat ini diberi nama 'Sapu Jagad'.

Sutarjo menjelaskan, cara membuat alat sapu jagad sangatlah sederhana. Alat tersebut hanya mengandalkan air kapur, yang sangat mudah diperoleh warga. Selain air kapur, alat itu juga membutuhkan kipas angin dan aquarium kecil, yang berfungsi untuk menampung air kapur.

Dari air kapur itulah, asap dan polusi udara yang ada di sekitar lingkungan warga akan terhisap oleh kipas angin dan berubah menjadi serpihan padat. Serpihan limbah polutan yang banyak mengandung logam berat itupun dapat digunakan untuk pupuk cair bagi tanaman nonpangan.


Berita tersebut dilansir dari berbagai sumber, Klik TOMBOL AJAIB ini untuk Info lebih lengkapnya.


Atau lihat VIDEO di bawah ini.

Featured

Recent Posts Widget